Dapatkan info setiap update artikel! Subscribe Now!

Backfire Effect: Dikoreksi Oleh Fakta, Malah Semakin Lebih Percaya Pada Keyakinan Yang Salah

Mari kita pahami definisi, mekanisme, implikasi, dan cara agar terhindar dari Backfire Effect
Backfire Effect

Umumnya orang yang berakal sehat akan mengatakan bahwa jika kita dihadapkan pada informasi baru yang dengan jelas menunjukkan bahwa kita telah salah tentang sesuatu hal, kita akan mempertimbangkan informasi tersebut dan menyesuaikan pemikiran kita terhadapnya. Namun, beberapa orang dalam beberapa kasus akan bereaksi secara tidak logis. Kasus inilah yang oleh Brendan Nyhan dan Jason Reifler sebut sebagai Backfire Effect.

Apa itu Backfire Effect?

Backfire Effect mengacu pada kecenderungan individu untuk mempertahankan keyakinannya lebih kuat lagi ketika dihadapkan pada bukti yang secara langsung menantang keyakinannya. Pada dasarnya, backfire effect berarti bahwa menunjukkan bukti yang membuktikan bahwa mereka salah sering kali tidak efektif, dan justru bisa menjadi bumerang, dengan menyebabkan mereka mendukung pendirian awal mereka lebih kuat daripada sebelumnya.

Dulu Facebook sempat meluncurkan sebuah fitur baru yang melibatkan kerja sama dengan sejumlah media untuk melakukan pengecekan kebenaran dari sebuah berita. Berita yang tergolong hoax atau palsu akan diberi label peringatan berwarna merah (red flag) disertai kata "disputed" (disangsikan) yang menandakan bahwa tautan berita tersebut adalah palsu. 

Namun fitur baru yang tampaknya dapat sangat membantu ini diragukan oleh anggota senior George Washington University Center for Cyber & Homeland Security, Kalev Leetaru. Dalam sebuah artikel di Forbes, ia berpendapat bahwa fitur itu rentan berujung "backfire effect". Menurutnya, dampak dari label peringatan dalam suatu unggahan (berita palsu) di Facebook itu, boleh jadi malah mendorong pengguna untuk lebih setuju dengan isi (berita palsu) tersebut.

Pada Desember 2017, Facebook pun mencabut penerapan fitur "red flag". Tessa Lyons selaku Manajer Produk Facebook mengungkapkan bahwa fitur "red flag" jelas berlawanan dengan efek yang dituju karena penelitian akademik terhadap koreksi informasi yang salah, menunjukkan bahwa fitur seperti "red flag" di sebuah berita malah memperkuat kepercayaan terhadap informasi yang salah tersebut.

Lalu, apa yang sebenarnya terjadi sehingga orang-orang dapat mengalami Backfire Effect?

Mekanisme Terjadinya Backfire Effect

Backfire Effect dihasilkan dari empat faktor yang saling berinteraksi: pemikiran kausal, disonansi kognitif, mekanisme pertahanan ego, dan bias konfirmasi.

Pemikiran Kausal

Pemikiran kausal (causal thinking) adalah proses di mana kita menghubungkan sebab dan akibat untuk menjelaskan keyakinan kita. Contohnya, seseorang mungkin menyangkal pemanasan global dengan alasan bahwa aktivitas manusia tidak berdampak pada lapisan ozon.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kita cenderung mengingat penjelasan kausal (menyangkal pemanasan global dengan alasan bahwa aktivitas manusia tidak berdampak pada lapisan ozon) secara terpisah dari klaim aslinya (pemanasan global tidak terjadi). Ini berarti bahwa meskipun kita kemudian mengetahui bahwa keyakinan kita salah, kita masih tetap berpegang teguh pada penjelasan tersebut karena sudah tersimpan begitu dalam di memori kita. Jadi, meskipun ada banyak statistik yang membuktikan bahwa suhu planet meningkat setiap tahun, kita mungkin masih tetap percaya bahwa manusia tidak berkontribusi terhadap peningkatan suhu rata-rata ini, dan mungkin mencari penjelasan lain.

Disonansi Kognitif

Pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Leon Festinger pada tahun 1957, disonansi kognitif (cognitive dissonance) menyatakan bahwa manusia ingin mempertahankan konsistensi dalam keyakinan dan perilaku mereka. Jadi, ketika kita dihadapkan pada informasi yang menantang konsistensi internal kita, itu akan mengakibatkan kondisi disonansi yang tidak nyaman. Untuk mengurangi ketidaknyamanan ini, kita sering kali akan mengabaikan informasi baru dan mendukung ide awal kita, memperkuat keyakinan yang sudah ada.

Mekanisme Pertahanan Ego

Keyakinan yang kita pegang erat sering kali terikat dengan identitas kita. Kita mungkin merasa ingin mengakui bahwa keyakinan yang sudah lama dipegang mungkin tidak benar sebagai kegagalan pribadi, sehingga mengarah pada perasaan tidak mampu atau insecure yang mana perasaan ini tentu sangat tidak nyaman dialami. Sebagai mekanisme perlindungan, ego kita dapat mencegah penerimaan bukti yang kontradiktif untuk menjaga harga diri kita. 

Bias Konfirmasi

Yang terakhir adalah bias konfirmasi, yaitu kecenderungan untuk mencari dan menyukai informasi yang menegaskan keyakinan kita yang sudah ada sebelumnya, sambil mengabaikan atau meremehkan informasi yang menantang keyakinan tersebut. Sekali kita memegang suatu keyakinan, kita lebih cenderung memperhatikan dan mengingat kejadian-kejadian yang mendukung keyakinan tersebut dan mengabaikan bukti-bukti yang bertentangan. Seiring berjalannya waktu, bias konfirmasi membantu kita mengurangi disonansi kognitif dan memperkuat keteguhan akan keyakinan dengan mengarahkan perhatian kita pada informasi yang mendukung keyakinan tersebut dan menjauhi bukti-bukti yang berlawanan dengannya.

Jika itu tidak diatasi, maka akan memiliki dampak yang sangat buruk.

Implikasi dari Backfire Effect

Salah satu manifestasi yang paling nyata adalah dalam pengambilan keputusan. Keyakinan kita berfungsi sebagai landasan yang mendasari pilihan kita. Jika seseorang terus menerus berpegang pada keyakinan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, penilaian mereka dapat menjadi kabur, yang mengarah pada keputusan yang mungkin tidak sesuai dengan kepentingan terbaik mereka. Misalnya, seseorang mungkin terus berinvestasi dalam usaha yang gagal, dengan keyakinan bahwa usaha tersebut pada akhirnya akan berhasil, meskipun sudah ada bukti yang menunjukkan bahwa usaha tersebut mengalami penurunan.

Kegigihan memegang teguh pada keyakinan yang tidak berdasar ini juga dapat berdampak pada hubungan antarpribadi kita. Perbedaan keyakinan adalah hal yang wajar, namun jika seseorang tetap bersikeras pada suatu gagasan yang terbukti salah, hal ini dapat menimbulkan ketegangan. Misalnya saja orang tua yang sangat percaya pada mitos kuno mengenai membesarkan anak. Pasangannya, yang mengikuti penelitian terbaru, mungkin merasa kesulitan untuk mengarahkan diskusi tentang mengasuh anak tanpa konflik.

Selain itu, berpegang teguh pada keyakinan yang ketinggalan jaman atau salah dapat berarti kehilangan pengalaman baru dan bermanfaat. Penolakan untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi, misalnya, dapat membuat seseorang terputus dari berbagai manfaat yang ditawarkan oleh inovasi modern.

Jadi, apa yang harus kita lakukan agar terhindar dari Backfire Effect?

Cara Menghindari Backfire Effect

Mengatasi Backfire Effect memerlukan gabungan dari kesadaran diri, tindakan yang disengaja, dan sikap rendah hati. Hal ini bukan hanya tentang mengubah pikiran kita sendiri, tetapi juga menciptakan lingkungan di mana semua orang bisa terbuka terhadap bukti baru. Berikut adalah tiga strategi yang bisa diterpakan dalam kehidupan sehari-hari:

Menumbuhkan Pemikiran Kritis

Berpikir kritis dimulai dengan mempertanyakan keyakinan dan asumsi kita sendiri secara teratur. Dengan secara aktif mencari dan terlibat dengan sumber informasi yang menantang gagasan yang sudah ada sebelumnya, kita dapat menjaga perspektif kita tetap fleksibel. Sebagai contoh, membaca beragam literatur, menghadiri kuliah/kajian, atau berpartisipasi dalam diskusi di luar zona nyaman dapat membantu kita membuka pikiran terhadap cara-cara baru dalam melihat sesuatu. Singkatnya, cobalah untuk selalu bertanya "Mengapa saya meyakini hal ini?".

Carilah Feedback dari Berbagai Sumber

Sangat penting bagi kita untuk dengan sengaja mengelilingi diri dengan berbagai individu yang memiliki latar belakang, profesi, dan pandangan hidup yang berbeda. Melakukan hal ini dapat memberikan kita banyak perspektif yang beragam. Selain itu, kita juga dianjurkan untuk mendorong orang-orang di sekitar kita agar memberikan feedback yang jujur dan siap mendengarkannya tanpa bersikap defensif. Meskipun sulit, menerima kritik dari sudut pandang orang lain secara terbuka dapat membantu kita menyadari bias atau keyakinan yang salah yang mungkin tidak kita sadari sendiri.

Berlatih Refleksi

Tak kalah pentingnya juga bagi kita agar meluangkan waktu untuk refleksi atau introspeksi. Dengan melakukan refleksi, kita dapat mengidentifikasi di mana ide atau keyakinan kita mungkin kurang tepat. Dari waktu ke waktu, kita harus mengkaji ulang keyakinan kita dan menilai apakah bukti yang mendukungnya masih berlaku atau apakah pengalaman dan pengetahuan baru memberikan sudut pandang yang berbeda. Proses evaluasi diri ini dapat membantu kita menyadari kapan keyakinan kita mungkin bertahan meskipun ada bukti yang bertentangan.

Konklusi

Backfire Effect adalah kecenderungan seseorang untuk semakin mempercayai keyakinan yang salah saat dihadapkan dengan bukti yang bertentangan. Efek ini terjadi karena interaksi antara pemikiran kausal, disonansi kognitif, mekanisme pertahanan ego, dan bias konfirmasi. Untuk menghindarinya, penting untuk mengembangkan pemikiran kritis, mencari feedback dari berbagai sumber, dan melakukan refleksi diri secara teratur. Dengan cara ini, kita bisa lebih terbuka terhadap bukti baru dan menghindari keputusan yang salah.


Referensi

https://tirto.id/mencari-kebenaran-di-tengah-gelombang-berita-palsu-cFix
https://thedecisionlab.com/biases/belief-perseverance
https://www.formpl.us/blog/what-is-backfire-effect-meaning-examples-implications-mitigation
https://effectiviology.com/backfire-effect-facts-dont-change-minds/

About the Author

Seorang yang suka belajar berbagai hal dan membagikannya ke publik agar bisa tumbuh bersama.

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.